Thursday, February 28, 2008

Film : The Pursuit of Happiness


Sebuah kisah nyata perjalanan seorang Ayah dan anaknya dalam menempuh pahit getirnya kehidupan hingga akhirnya hidup berkecukupan sebagai multimillionaire stockbroker di pasar saham. Berkat kesabaran dan kegigihan hati seorang Ayah demi kebahagiaan anaknya yang akhirnya menjadi sumber kekuatan tersendiri diluar batas yang mungkin dapat dibayangkan.

Hi teman-teman....
Ketemu lagi deh, pada posting kali ini dik mau me-review film yg pernah dik tonton ni..
Desember thun kmrin sih nontonnya, padahal rilis filmnya desember 2006, wah basbang (basi banget...!!!)
Tp gpp sih (atau karena gak ada posting-an lagi ni dik??)...
Film ni bagus banget, keren deh pokoknya...
Sebagai masukan, teman2 harus pd nonton ni film, kl gak....??
Ya gpp, terserah ...
Hehe.....

Pursuit of Happiness adalah film arahan sutradara kelahiran Italia, Gabriele Muccino. Film yang dikategorikan sebagai dramatic commedy ini dibikin berdasarkan kisah nyata seorang pria kulit hitam bernama Chris Gardner.

Siapakah Chris Gardner? Dia hartawan dan pialang saham terkenal di Amerika. Jabatan resminya CEO Gardner Rich LLC. Biasanya kita mengenal seseorang setelah dia sukses atau kaya raya. Tapi, di balik kesuksesan dan kekayaannya, Chris Gardner mempunyai sejarah kepedihan hidup yang ingin ia bagi.

Pursuit of Happiness menuturkan pahit getirnya perjalanan hidup Chris Gardner. Ia lahir dan tumbuh dalam kemiskinan, namun kemiskinanlah yang kemudian melecutnya untuk bangkit menjadi seorang pria dan ayah yang tangguh sekaligus sukses.
Kegagalan demi kegagalan yang dia alami saat membangun karir tidak mematahkan semangatnya, walau kemudian mematahkan semangat isterinya yang akhirnya meninggalkannya. Keadaan memaksanya menjadi orang tua tunggal bagi anak lelakinya yang ketika itu berusia lima tahun. Kehidupan yang semakin sukar tidak menyurutkan langkahnya. Kehilangan tempat tinggal dan hutang yang menggunung tidak pula membuatnya berputus asa.

Seperti diduga, pada akhirnya, Chris Gardner berhasil mengatasi berbagai rintangan dalam hidupnya dan tampil sebagai “pemenang”. Lelaki asal Milwaukee Wisconsin yang merantau ke Golden Gate City lalu hidup menggelandang di jalanan San Frasisco pada awal 80-an itu, kini menjadi pemilik perusahaan pialang saham beromset jutaan dollar dan disegani di Wall Street.

Walaupun happy ending, seperti lazimnya film besutan Hollywood, ini bukanlah kisah rekaan. Apa yang diceritakan di sini benar-benar terjadi. Alhasil, Pursuit of Happines bukan semata kisah gelandangan menjadi miliuner. Ini kisah tentang “manusia terpilih” yang mengejar impiannya dan sukses meraih kebahagian, walau jalan yang harus ditempuh tidak selalu mulus melainkan panjang dan berliku.

Pursuit of Happines meyakinkan kita bahwa hidup tidak selalu mudah. Hidup tidak selalu menjanjikan kenyamanan. Kadang hidup sangat keras. Apa yang terjadi tidak selalu sesuai dengan harapan. Dalam hidup, ada saatnya kita merasa lelah, kehilangan harapan bahkan menyerah. Chris Gardner mencoba menunjukkan kepada kita bahwa untuk meraih sukses kita harus berani mencoba dan mencoba lagi. Yakin dengan apa yang dilakukan. Pantang menyerah. Bersabar. Dan, terus berusaha.

Ini ada beberapa petikan kata-kata dalam film tersebut, kata-kata ini bisa kita jadikan renungan dan dorongan buat kita untuk tetap semangat!!

FAVE QUOTES:

Christopher Gardner: [to his son] You got a dream, you gotta protect it. People can’t do something themselves, they wanna tell you that you can’t do it. You want something? Go get it. Period.
***
Christopher Gardner: Don’t ever let someone tell you, you can’t do something. Not even me.
***
Christopher Gardner: [about the spelling mistakes in the graffiti of a building] It’s not “H-A-P-P-Y-N-E-S-S” Happiness is spelled with an “I” instead of a “Y”
***
Christopher Gardner: It was right then that I started thinking about Thomas Jefferson on the Declaration of Independence and the part about our right to life, liberty, and the pursuit of happiness. And I remember thinking how did he know to put the pursuit part in there?
That maybe happiness is something that we can only pursue and maybe we can actually never have it. No matter what. How did he know that?
***
Christopher: Hey dad, you wanna hear something funny? There was a man who was drowning, and a boat came, and the man on the boat said “Do you need help?” and the man said “God will save me”. Then another boat came and he tried to help him, but he said “God will save me”, then he drowned and went to Heaven. Then the man told God, “God, why didn’t you save me?” and God said “I sent you two boats, you dummy!”

Intinya adalah Tuhan biasanya mendatangkan bantuan lewat cara-cara yang terkadang kita sendiri tidak mengetahui bahwa itu adalah bantuan. Karena bentuknya yang tidak berupa mukzizat secara langsung dan kasat mata. Tapi hanya bisa kita pahami pada saat kita memandang kebelakang hidup kita suatu saat.

***

Diposting oleh : http://twice-k.blogspot.com

Source dari :
http://ichsan.wordpress.com

http://www.choice-mc.com


 
Creative by Andika "tWiCe k" Putra